Surat Dari Negeri Kelam


Malam – malam yang lusuh. Angin yang hinggap di beranda mengabarkanku untuk lekas – lekas menulis puisi untuk bidadariku. Kata – kata rusuh bertiup dari segala penjuru. Dingin menghembus daun, ranting, klaras, dan kincir mainan di depan teras terus berputar. Puisi menjinjing musim buruk, kuandaikan seperti penyakit batuk, bikin susah tidur. Dan aku makin percaya dengan baling – baling, tafakur menerjemahkan kabar. Bahwa angin bisa menjelma topan atau bisa mati bila tertiup angin itu. Surat dari negeri kelam mengisyaratkan dalam kalimat – kalimat yang dulu belum sempat aku balas. Entah karena kurang santun atau sebab aku lelah membaca abjad – abjad jahat atau sebabku lelah untuk bernafas ? Tapi malam ini aku lekas – lekas tulis kata – kata ini karna ada angin yang menyambangi sepi, Meningkahi puisi – puisi dari negeri kelam.

                                        R“R‘08

Komentar

Postingan populer dari blog ini

teka teki MOS

Cara Mencangkok Yang Baik Dan Benar

RPP kls VII Klasifikasi Benda