Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Dengan Puisi

Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja Umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Bergelut cakrawala   Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Sudah tterkenang   Dengan puisi aku menangis Tajamnya waktu bila kejam mengiris   Dengan puisi aku mengutuk Napas jaman yang busuk   Dengan Puisi akupun Murka dan Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya @rinnyEka

Kehidupan

Gambar

Perpisahan

Gambar
Kini semua sudah tidak berbentuk Hanya tersirat goresan yang tersisa Tatkala terdengar salam perpisahan Walau air mata ini tak Berlinang Tetapi bukan berarti suatu kerelaan Saat langkah terayun Jarak kitapun semakin membentang Akankah semua jadi kenangan??? Atau hanyut terbawa gelombang?? Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan??? Semua dalam hati akan tetap membekas dalam kenangan Kau sangat baik Siapapun yang mengenalmu pasti akan rindu Namun waktu janganlah kau biarkan aku terkulai lemas dalam kehampaan Karena sisa kenangan yang tidak kau harapkan @rinnyEka

Surat Dari Dek Eka

Solo, 30 April 2008 Taukah tentang arti dunia ini, tenteng hidup ini, tentang nafas...pelita kecil yang selalu senyum dengan penuh pengharapan. Rambutmu yang hitam dan panjang. Betapa anggunnya dirimu, dihadapanku. Senyum yang terkadang kau lihatkan padaku menunjukkan banyak impian yang ada padamu , yang ingin kau wujudkan. Lihat dunia ini, heran gak dengan dunia ini? Kejamkah dunia ini ? Tapi betapa berharganya dunia ini,jika gak ada dunia ini kita gak akan kenal , tak ada hembusan nafasmu yang sering aku rasakan bila dekat denganmu..tatapan matamu yang penuh dengan arti, aku bertanya – tanya, apa yang kau simpan dalam matamu..sudah berapa banyak air mata yang kau keluarkan. Dunia ini merasakan tetes air matamu..dunia ini sedih jika melihatmu menangis..tersenyumlah karna senyummu adalah nafasku. Lorong yang gelap sekalipun bisa bercahaya hanya dengan satu lilin..tapi cahaya itu akan hilang dengan sekejap. Jika kita tidak hati – hati menjaganya. Kau akan kujaga dalam hatiku,

Surat Dari Negeri Kelam

Malam – malam yang lusuh. Angin yang hinggap di beranda mengabarkanku untuk lekas – lekas menulis puisi untuk bidadariku. Kata – kata rusuh bertiup dari segala penjuru. Dingin menghembus daun, ranting, klaras, dan kincir mainan di depan teras terus berputar. Puisi menjinjing musim buruk, kuandaikan seperti penyakit batuk, bikin susah tidur. Dan aku makin percaya dengan baling – baling, tafakur menerjemahkan kabar. Bahwa angin bisa menjelma topan atau bisa mati bila tertiup angin itu. Surat dari negeri kelam mengisyaratkan dalam kalimat – kalimat yang dulu belum sempat aku balas. Entah karena kurang santun atau sebab aku lelah membaca abjad – abjad jahat atau sebabku lelah untuk bernafas ? Tapi malam ini aku lekas – lekas tulis kata – kata ini karna ada angin yang menyambangi sepi, Meningkahi puisi – puisi dari negeri kelam.                                         R“R‘08

mozaik

MOZAIK Kita adalah pelangi, aku air kamu cahaya Seperti hujan aku kuning kamu biru Lalu bidadari turun bumipun mandi warna Kita adalah anak – anak melihat lengkung langit langsung bernyanyi Aku nada kamu kata menjadi lagu dari pecahan kesedihan                                                                      R”R

Sahabat

Blora,05 Mei 2008 Pernah engkau bertanya apakah arti persahabatan yang kini engkau ragukan.   Semua itu kau rasakan dari mimpi semalam.   Dan aku berkata bukanlah itu jawabannya.   Janganlah takut bila aku tak bersamamu lagi   dan janganlah bimbang dengan langkah yang akan kau ambil.   Pikirkanlah aku pergi karna itu tak lebih hanya mimpi semalam.   Dan jika kau panggil   aku akan datang disini   temani waktu yang tersisa,   tapi jangan kau hiraukan mimpi – mimpi semalam.

:')

Dengan kasih sayang Yang keruh jadi jernih Yang gelap jadi terang Yang mati jadi hidup penakut jadi pemberani raja jadi budak Tanpa pena, kasih sayang dapat terlukis dengan sendirinya di hati masing – masing manusia :') Rinny_Eka

Surat Untuk Adik

Solo,19 juni 2008 Pernah engkau bertanya apakah arti persahabatan yang kini engkau ragukan. Smua itu kau rasakan dari mimpi semalam. Janganlah takut bila Q tak bersamamu lagi dan janganlah bimbang dengan langkah yang akan kau ambil. Pikirkanlah Q pergi karna itu tak lebih hanya mimpi semalam. Dan jika kau panggil, Qkan datang disini temani waktu yang tersisa, tapi jangan kau hiraukan mimpi – mimpi semalam. Tapi Q tdk tau isi hatimu saat ini, susah, senang, benci, bimbang, gelisah, ragu, sakit ataupun biasa – biasa saja??? Hanya engkau yang bisa jawab itu semua. Q mrasa sangat bersalah jika engkau tak merasakan senang sedikitpun saat engkau bersamaku karna Q slalu membuatmu menangis, menangis bahagia bahkan menangis penuh tanya. Tapi senyummu yang manis membuat aku mengerti apa arti hidup ini, engkau yang membuat Q bangkit, engkau yang membuat Q tertawa, engkau yang mengajariku ketegaran, engkau yang membuat Q bisa hidup sampai saat ini, engkau yang membuat Q bis